Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk tersebut bergerak.
Jenis-jenis otot
Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.
Otot polos
Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom.Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.
Otot jantung
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara sadar.
Efisiensi
Persentase efisiensi kerja dari otot manusia adalah sekitar 18%-26%. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio metabolisme, berdasarkan penggunaan oksigen.
FUNGSI OTOT SECARA UMUM
•
sebagai
alat gerak aktif
•
Mempertahankan sikap tubuh, seperti : duduk,
berdiri.
•
menjaga
kestabilan persendian
Ada 4 sifat otot yaitu ekstensibilitas,
elastisitas, irritabilitas, dan kemampuan mengembangkan ketegangan (tension).
Sifat-sifat tersebut umumnya terdapat pada seluruh otot yaitu otot jantung,
otot halus, dan otot skeletal pada manusia, juga dimiliki oleh otot-otot
mamalia, reptil, amphibi, burung, dan serangga.
1. Ekstensibilitas
Sifat
ekstensibilitas umumnya terdapat pada beberapa jaringan
biologis. ekstensibilitas adalah kemampuan terulur atau meningkatnya
pemanjangan otot, dan elastisitas adalah kemampuan otot untuk kembali ke
panjang normal setelah diulur (distretch). Elastisitas otot akan mengembalikan
otot ke posisi pemanjangan istirahat normal (normal resting) setelah mengalami
penguluran dan memberikan transmisi ketegangan yang halus dari otot ke tulang.
2. Elastisitas
Sifat
elastis otot digambarkan sebagai 2 komponen utama. Komponen elastis
paralel (PEC) ditunjukkan oleh membran otot, yang memberikan tahanan pada saat
otot secara pasif terulur (stretch). Komponen elastis seri (SEC) terdapat pada
tendon, bekerja sebagai pegas yang lentur untuk menyimpan energi elastis ketika
otot yang tegang diulur (distretch). Komponen-komponen elastisitas otot ini
dinamakan demikian karena membran otot dan tendon masing-masing paralel dengan
serabut otot dan seri atau segaris dengan serabut otot, dimana memberikan
komponen kontraktil. Elastisitas otot skeletal manusia secara utama terdapat
pada SEC (tendon).
Baik SEC dan PEC memiliki sifat
merekat yang memungkinkan otot terulur dan kembali ke dalam bentuk semula.
Ketika penguluran statik pada group otot seperti hamstring dipertahankan selama
jangka waktu tertentu, maka secara progresif otot akan memanjang, dan
meningkatkan ROM sendi. Demikian pula, setelah group otot tertentu diulur
(distretch), maka tidak akan kembali dengan segera ke posisi pemanjangan
istirahat (resting length), tetapi secara bertahap akan memendek selama jangka
waktu tertentu. Respon viskoelastik ini pada otot tidak bergantung pada jenis
kelamin (independent).
3. Irritabilitas
Irritabilitas adalah kemampuan untuk merespon
suatu stimulus. Stimulus yang mempengaruhi otot dapat berupa elektrokimiawi
seperti aksi potensial dari saraf yang mempersarafinya, atau mekanikal seperti
pukulan/benturan dari luar pada bagian otot. Ketika diaktivasi oleh stimulus
maka otot akan merespon dengan berkembangnya ketegangan (tension).
4. Kontraktibilitas
Kemampuan untuk mengembangkan ketegangan
(tension) merupakan salah satu sifat karakteristik yang khas pada jaringan
otot. Secara historis, perkembangan ketegangan (tension) dari otot telah
dikenal sebagai kontraksi, atau komponen kontraktil dari fungsi otot.
Kontraktilitas adalah kemampuan otot untuk memendek dari panjang otot. Namun
demikian, ketegangan pada suatu otot tidak mungkin menghasilkan pemendekan otot
(akan dibahas pada subbab berikutnya)
Sitem Otot pada Hewan Vertebrata
Pada ikan dan hewan-hewan vertebrata lain, hewan-hewan ini mempunya otot, seperti otot-otot pada kepala
dan badan.
1.
Otot
badan pada ikan
Sistem otot pada ikan
yakni penggerak tubuh, berupa sirip-sirip, Otot-otot di seluruh tubuh secara
teratur bersegemen, bergerak ketika mengadakan gerakan berenang.
2.
Amphibi
Otot-otot segmental
mencolok pada tubuh. Segmen kaki teratas berotot besar. Dan otot fleksor
3.
Reptilia
Dibandingkan dengan katak, sistem
otot buaya itu lebih rumit, karena gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala,
leher, dan kaki tumbuh baik, walaupun kurang jika dibandingkan pada mammalia.
Segmentasi otot jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk
4.
Aves
pada
burung otot badan sangat temodifikasi,dengan ada pada sayap yang berperan untuk
terbang dengan adanya persatuan yang kokoh antara vertebrata thoracale dan
vertebrata lumbale otot ini kurang berfungsi kecuali di daerah leher. otot
badan sangat temodifikasi,dengan ada nya modifikasi mussculi apendiculares dan
lebih berkembang di bagian pelvis dan pada burung juga di temukan otot
sphinchter colli yang berfungsi untuk mengusir serangga yang hinggap di tubuh
nya.
Sistem otot
pada hewan avertebrata atau Alat gerak hewan pada umumnya merupakan kontraksi
sel-sel khusus (otot) material kontraksi yang disebut sebagai aktomiosin .pada
dasar nya sama baik otot polos lurik maupun otot jantung vertebrata maupun
avertebrata
1.
sistem
otot pada cacing pipih (platyhelminthes)
Serabut
otot terbagi atas Sirkular, Longitudinal, Serong atau vertical yang mana Sirkular
terdapat di bawah epidermis dan berkontraksi memanjang kan tubuh nya,
longitudinal yang berfungsi memperpendek tubuh nya ,dan otot serong atau
vertical yang berfungsi untuk bergerak seperti membalik,melipat dan
merentangkan diri nya keseluruh arah.
2.
Sitem
otot pada molusca
Sebagian
otot besar otot berupa otot halus yang berkontraksi lambat namun yang dapat
aktif berenag menggerakkan cangkang nya terdapat otot halus atau lurik. Otot
halus yang berfungsi untuk menutup cangkang pada saat istirahat dan otot lurik
yang berfungsi untuk menimbulkan gerakan berenang.
3.
System
otot pada arthropoda
Pada mosculer
sangat kompleks ukuran maupun otot-otot tubuh yang banyak jumlah nya dan
bersendi dan otot melekat pada permukaan dalam rangka luar.
Dibalik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya
merupakan gerak mekanik itu. Terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang
berseri demi kelangsungan kontrakso otot. Hampir semua jenis makhluk hidup
memilki kemampuan untuk melakukan pergerakan. Fenomena pergerakan ini dapat
berupa transport aktif melalui membran, translokasi polimerase DNA sepanjang
rantai DNA, dan lain-lain termasuk kontraksi otot.
Sistem Otot pada Amphibi
Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot daging jantung, dan otot daging berserat melintang. Perbedaan itu berdasar susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging sebelah luar terdiri atas otot daging skletal atau otot daging bebas yang melekat pada tulang-tulang. Otot daging tersebut terkendali oleh kemauan, pada gerakannya. Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya melekat pada tulang yang berlainan. Bagian central yang sedikit gerak disebut “origin” sedang bagian distal merupakan bagian yang banyak gerak disebut “insertion”. Banyak otot daging yang memiliki perluasan dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus sebelah ujung tulang yang disebut “tendon”. Sebagai contoh misalnya tendon pada jari kaki yang membalut jari seperti cincin.
Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang memendekkan jari; dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan di sebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh :
§ Flexor : Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.
§ Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh: triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
§ Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau anggota); contoh: deltoid menarik lengan kesamping.
§ Adductor : Menarik suatu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau anggota) contoh latianus dorsi menarik lengan keatas dan kembali.
§ Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh: depreseor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk membuka mulut.
§ Levator : Mengangkat atau meninggikan suatu bagian; contoh: masseter mengangkat rahang untuk menutup mulut.
§ Rotator : Memutar suatu bagian; contoh: pyriformis, meninggikan dan memutar femur.
Otot daging yang tunduk pada kemauan dibagi atas tiga bentuk struktur umum: (1) otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus externus dan transversus yang membentuk dinding abdomen; (2) otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang menyisip, misalnya biceps atau deltoid dan (3) otot daging sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter ani yang berfungsi untuk menutup anus.
Dalam banyak gerakan bagian tubuh beberapa otot daging bereaksi bersama-sama dengan beberapa kontraksi. Koordinasi dalam hal tersebut dilaksanakan oleh sistem saraf. Tiap-tiap serat atau berkas otot mempunyai akhir ujung saraf motoris yang membawa perintah untuk merangsang kontraksi.
Tubuh katak dan vertebrata lainnya mengandung tiga macam otot daging, yaitu otot daging berserat halus, otot daging jantung, dan otot daging berserat melintang. Perbedaan itu berdasar susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging sebelah luar terdiri atas otot daging skletal atau otot daging bebas yang melekat pada tulang-tulang. Otot daging tersebut terkendali oleh kemauan, pada gerakannya. Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu sama lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya melekat pada tulang yang berlainan. Bagian central yang sedikit gerak disebut “origin” sedang bagian distal merupakan bagian yang banyak gerak disebut “insertion”. Banyak otot daging yang memiliki perluasan dengan jaringan ikat sehingga dapat membungkus sebelah ujung tulang yang disebut “tendon”. Sebagai contoh misalnya tendon pada jari kaki yang membalut jari seperti cincin.
Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang memendekkan jari; dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak. Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan di sebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh :
§ Flexor : Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.
§ Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh: triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
§ Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau anggota); contoh: deltoid menarik lengan kesamping.
§ Adductor : Menarik suatu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau anggota) contoh latianus dorsi menarik lengan keatas dan kembali.
§ Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh: depreseor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk membuka mulut.
§ Levator : Mengangkat atau meninggikan suatu bagian; contoh: masseter mengangkat rahang untuk menutup mulut.
§ Rotator : Memutar suatu bagian; contoh: pyriformis, meninggikan dan memutar femur.
Otot daging yang tunduk pada kemauan dibagi atas tiga bentuk struktur umum: (1) otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus externus dan transversus yang membentuk dinding abdomen; (2) otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang menyisip, misalnya biceps atau deltoid dan (3) otot daging sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter ani yang berfungsi untuk menutup anus.
Dalam banyak gerakan bagian tubuh beberapa otot daging bereaksi bersama-sama dengan beberapa kontraksi. Koordinasi dalam hal tersebut dilaksanakan oleh sistem saraf. Tiap-tiap serat atau berkas otot mempunyai akhir ujung saraf motoris yang membawa perintah untuk merangsang kontraksi.
Ø Sistem Otot pada
Reptilia
Reptilia memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat (Jasin,1984).
Reptilia memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat (Jasin,1984).
Otot aksial (otot
badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang
dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan
menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik
pada reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada
tipe gerakannya (Sukiya, 2005).
Ø Sistem Otot pada Aves
Pada tubuh vertebrata rendah, otot daging yang bersegmen lebih dominan dari pada otot daging tidak bersegmen, tapi sebaliknya pada aves dan mamalia. Otot daging extremitas berkembang menjadi besar, berhubung aktivitas gerak yang cepat. Gerak sayap pada waktu terbang dilakukan oleh musculus pectoralis yang terdapat pada dada, berupa otot daging putih. Dibedakan atas : musculus pectoralis mayor yang terletak di sebelah luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak sebelah dalam. Kedua ujung otot pada dada terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral. Kontraksi otot yang bergantian menyebabakan sayap bergerak ke atas ke bawah sehingga burung dapat terbang. Pada vertebrata lainnya extremitas anterior terangkat oleh otot daging yang terletak pada permukaan dorsal, tapi pada aves gerak semacam itu dilakukan oleh otot daging ventral, yaitu musculus pectoralis minor, otot ini berpangkal pada crista sterni sebelah dalam.
Otot daging dari femur (extremitas posterior) pada prinsipnya untuk lari dan menangkap. Otot pada kaki bawah pada telak kaki adalah sedikit, sebagai penyesuaian menghindari banyaknya panas hilang pada bagian ini yang tidak berbulu. Gerak dari jari kaki dilakukan oleh tendon otot daging yang bersambung dengan otot disebelah atasnya. Gerakan dari tendon ini diperlancar dengan pelumas cairan melalui suatu saluran kecil.
Pada tubuh vertebrata rendah, otot daging yang bersegmen lebih dominan dari pada otot daging tidak bersegmen, tapi sebaliknya pada aves dan mamalia. Otot daging extremitas berkembang menjadi besar, berhubung aktivitas gerak yang cepat. Gerak sayap pada waktu terbang dilakukan oleh musculus pectoralis yang terdapat pada dada, berupa otot daging putih. Dibedakan atas : musculus pectoralis mayor yang terletak di sebelah luar, dan musculus pectoralis minor yang terletak sebelah dalam. Kedua ujung otot pada dada terikat di carina atau sterni, sedang ujung lain terikat pada kepala humerus dari sayap di sebelah ventro lateral. Kontraksi otot yang bergantian menyebabakan sayap bergerak ke atas ke bawah sehingga burung dapat terbang. Pada vertebrata lainnya extremitas anterior terangkat oleh otot daging yang terletak pada permukaan dorsal, tapi pada aves gerak semacam itu dilakukan oleh otot daging ventral, yaitu musculus pectoralis minor, otot ini berpangkal pada crista sterni sebelah dalam.
Otot daging dari femur (extremitas posterior) pada prinsipnya untuk lari dan menangkap. Otot pada kaki bawah pada telak kaki adalah sedikit, sebagai penyesuaian menghindari banyaknya panas hilang pada bagian ini yang tidak berbulu. Gerak dari jari kaki dilakukan oleh tendon otot daging yang bersambung dengan otot disebelah atasnya. Gerakan dari tendon ini diperlancar dengan pelumas cairan melalui suatu saluran kecil.
Ø Sistem Otot pada Mamalia
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher dan ekstremitas berkembang baik.
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher dan ekstremitas berkembang baik.
Diantara musculus yang
penting bila kulit dibuka antara lain ialah :
1. Musculus Masetter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2. Musculi sterno cephalica : kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3. Musculus pectoralis : berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas 2 bagian.
4. Musculus rectus abdominalis : di tengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dan sternum. Menutup ruang perut pada pada ventral (bawah).
5. Musculus obliqus abdominalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus obliqus externa dan musqulus obliqus interna; Musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6. Musculus transversus abdominalis : terletak di bagian bawah musculus obliqus interna.
7. Musculus intercostalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus intercostalis interna dan musculus externa terdapat di antara costae.
8. Musculus latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga tulang pelvicus.
9. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas 2 bagian oleh otot daging melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium. Coelom (rongga tubuh) yang terbagi itu adalah cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis (bagian posterior) yang berisi vicera lainnya.
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas (Sonic, 2008). Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher, dan ektremitas berkembang baik.
1. Musculus Masetter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2. Musculi sterno cephalica : kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3. Musculus pectoralis : berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas 2 bagian.
4. Musculus rectus abdominalis : di tengah-tengah perut, menghubungkan pelvicus dan sternum. Menutup ruang perut pada pada ventral (bawah).
5. Musculus obliqus abdominalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus obliqus externa dan musqulus obliqus interna; Musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6. Musculus transversus abdominalis : terletak di bagian bawah musculus obliqus interna.
7. Musculus intercostalis : terdiri atas 2 bagian yaitu musculus intercostalis interna dan musculus externa terdapat di antara costae.
8. Musculus latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga tulang pelvicus.
9. Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.
Salah satu ciri mamalia yaitu rongga tubuh terbagi atas 2 bagian oleh otot daging melintang diagraphma yang diliputi oleh peritonium. Coelom (rongga tubuh) yang terbagi itu adalah cavum thoracalis (bagian anterior) yang berisi cor dan pulmo dan cavum abdominalis (bagian posterior) yang berisi vicera lainnya.
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah tekik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas (Sonic, 2008). Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher, dan ektremitas berkembang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar