Jumat, 05 Desember 2014

SISTEM EKSKRESI

Ada beberapa istilah yang erat kaitannya dengan proses pengeluaran zat, yaitu:

  1. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan yang disebut faeces. Zat yang dikeluarkan tidak pernah mengalami metabolisme dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh. 
  2. Ekskresi, adalah pengeluaran zat-zat sisa (ekskrit) metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Ini merupakan sisa metabolisme yang pernah beredar di seluruh tubuh. 
  3. Sekresi, adalah pengeluaran getah (sekrit) oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi tertentu. Jika punya saluran khusus kelenjarnya di sebut eksokrin, dan jika tidak punya saluran khusus kelenjarnya disebut endokrin (kelenjar buntu).
 Dalam metabolisme karbohidrat dan lemak akan dihasilkan zat sampah berupa air dan C02, sedang dalam metabolisme protein akan dihasilkan air, C02 dan senyawa nitrogen. C02 akan dikeluarkan melalui paru-paru bersama-sama dengan uap air. Sedang senyawa nitrogen akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air dalam bentuk urine. Di samping melalui ginjal air juga dikeluarkan melalui kulit berupa keringat. Dalam keringat ini ikut terlarut garam yang dikeluarkan oleh tubuh.

Alat-alat Ekskresi pada manusia
Ada beberapa organ yang mempunyai fungsi yang penting sehubungan dengan proses ekskresi, yaitu:

  1. Paru-paru (pulmo), mengeluarkan uap air dan C02.
  2. Hati (hepar), mengeluarkan urea dan membentuk empedu.
  3. Usus besar (kolon), menyerap air dan mengeluarkan logam berat.
  4. Kulit (integumen), mengeluarkan air, garam-garam mineral, dan minyak.
  5. Ginjal (ren), mengeluarkan air berupa urine yang di dalamnya terlarut garam-garam mineral dan senyawa nitrogen.

Ginjal

 Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’. 


Ginjal manusia berwarna merah kecoklat-coklatan, berbentuk seperti kacang merah, berukuran sebesar kepalan tangan, dan jumlahnya sepasang.
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan menghasilkan urine.
a. Bagian-bagian Ginjal
Bentuk ginjal yang sudah diiris membujur dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

b.  Proses pembentukan Urine
Urine terbentuk melalui serangkaian proses yaitu dimulai dari penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengeluaran zat (augmentasi).
gambar
c. Sistem Uriner
Urine dari rongga ginjal dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih. Jika kandung kemih sudah cukup banyak mengandung urine, maka dinding kandung kemih menjadi tertekan sehingganya tekanan inilah yang menimbulkan rasa ingin buang air kecil. Selanjutnya, urine dikeluarkan melalui saluran pembuangan yang disebut uretra.

2. Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit berupa keringat yang tersusun dari air dan garam-garam mineral terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.

Selain sebagai alat pengeluaran, fungsi kulit sebagai berikut :
a. Pengatur suhu tubuh.
b. Pelindung tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan, gangguan biologis berupa jamur dan gangguan yang bersifat kimiawi.
c. Tempat penyimpanan kelebihan lemak.
d. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
e. Tempat indera peraba dan perasa.
3. Paru-paru
Selain sebagai alat pernafasan, paru-paru juga sebagai alat ekskresi yaitu mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Paru-paru terletak dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.

4. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar pada manusia, warnanya merah tua, dan massanya lebih kurang 2 kg. Hati terbagi dalam dua belahan utama, yaitu belahan kanan dan kiri.
Hati berperan sebagai alat ekskresi sekaligus alat sekresi, karena hati menghasilkan cairan empedu yang berguna dalam proses pencernaan lemak.

Selain sebagai alat pengeluaran, hati berfungsi sebagai berikut :
a. menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
b. menawarkan racun.
c. mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
d. mengatur kadar gula dalam darah.
e. membuat fibrinogen serta protombin.
f. tempat pembentukan urea
g. menghasilkan cairan empedu



SISTEM EKSKRESI PADA INVERTEBRATA
1.      Sistem Ekskresi Porifera
Ø  Pada porifera, pengeluaran sisa metabolisma berlangsung secara difusi, dari sel tubuh ke epidermislalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.
Ø  Porifera mempunyai sistem saluran air yang berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan air yang mengandung zat makanan, oksigen, dan sisa metabolisme.
Ø  Menurut Saluran airnya Porifera dibedakan menjadi 3 tipe: Acson, Sicon dan Leucon
Ø  ( Rhagon )
1.      Ascon
air masuk melalui ostium menuju ke spongocoel dan kemudian keluar melalui oskulum.

2.      Sicon
air masuk melalui ostium menuju ke saluran radial, baru masuk ke spongocoel dan keluar melalui oskulum
3.      Leucon (Rhagon)
air masuk melalui ostium menuju rongga-rongga bulat yang saling berhubungan, kemudian menuju ke spongocoel dan keluar.
2.      Sistem Ekskresi Coelentrata
Ø  Pada coelentrata pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya secara difusi.
Ø  Demikian pula pengeluaraan sisa-sisa metabolisme dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Ø  Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena coelentrata tidak memiliki anus.
3.      Sistem Ekskresi Platyhelminthes
  Ø  Alat ekskresi Platyhelminthes seperti pada Planaria berupa sel-sel berambut getar. Karena rambut getar       ini tampak seperti nyala api , maka sel-sel ini dinamakan flame cell (sel api).
  Ø  Cairan tubuh disaring di dalam flame cell dan zat-zat sisa diserap à dikeluarkan dari tubuh melalui               lubang-lubang yang terdapat pada permukaan tubuh.
4.      Sistem Ekskresi Annelida
  Ø  Alat ekskresi cacing tanah adalah sepasang metanifridium berentuk tabung yang terdapat disetiap                   segmen tubuhnya.
  Ø  Ujung yang terdapat dalam segmen, terbuka dan berbentuk corong bersilia, disebut nefrostom. Ujung           lain lainnya yang bermuara ke luar tubuh disebut nefridiofor.
  Ø  Pada nefrostom terdapat gulungan tubulus (tabung) dan bagian yang menggelembung à Nefridiofor           dilewati materi-materi yang dikeluarkan oleh bagian yang menggelembung dari nefrostom tersebut à             Gulungan tubulus nefrostom diselubungi pembuluh-pembuluh darah yang membentuk jaringan.
Materi-materi keluar dari cairan tubuh anterior menuju nefridium lewat nefrostom yang terbuka (Akan tetapi, beberapa materi penting (air dan makanan) diikat langsung oleh sel-sel pada gulungan tubulus dan menembus pembuluh darah di sekitar tubulus yang kemudian disirkulasikan lagi) à Saat cairan bergerak di sepanjang tubulus à Garam-garam yang keluar dari tubulus ini diabsorpsi oleh darah dalam kapiler pembuluh darah yang menyelubungi tubulus à Urin yang dikeluarkan oleh cacing tanah berbentuk cair dan mencapai 60% dari berat tubuh.
5.      Sistem Ekskresi Crustacea
Ø  Organ ekskresi yang dimiliki oleh Crustacea berupa kelenjar antenna atau kelenjar maksilla. Hasil buangannya berupa ammonia dan sedikit urea serta asam urat selai itu terdapat banyak amina.
Ø  Organ ekskresi Crustacea terdiri atas sebuah kantong ujung dan saluran ekskresi yang berhubungan dengan bladder.
Ø  Kelenjar antenna dan kelenjar maksilla juga menjadi saluran pembuangan sisa metabolisme, walaupun bukan sebagai saluran utama.
Ø  Pada Crustacea insang memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan  kadar garam dalam tubuh. Insang secara aktif mengarbsorbsi garam-garam dari lingkungannya. Pada sumbu insang biasanya terdapat Mephrocyte atau sel yang mampu mengambil dan mengumpulkan partikel buangan.
6.      Sistem Ekskresi Pada Serangga 
           
Ø  Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi à Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif à Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus dan sisa air akan diserap lagi à Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses. à Sebagian zat sisa yang mengandung nitrogen digunakan untuk membentuk kitin pada eksoskeleton dan dapat diekskresikan pada waktu pengelupasan kulit (molting).
7.      Sistem Ekskresi Myriapoda
Ø  Sistem EksresiAlat eksresi berupa pembuluh Malpighi yang mengelilingi usus.
Ø  Pembuluh Malpighi berupa serabut-serabut halus, terkadang berwarna putih atau kekuningan. 
Ø  Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
8.      Sistem Ekskresi Chelierata
Ø  Semua Chelierata akan mngeluarkan Limbah makanan melalui anus, untuk Xiphosura terletak disisi ventral didepan telson (ekor), pada Pycnogonida anus terletak di bagian punggung dan Arachnida anus terletak di bagian belakang perut.
9.      Sistem Ekskresi Pada Protozoa
           
Ø  Protozoa tidak memiliki organ pengeluaran khusus sehingga zat sisa metabolismenya dikeluarkan melalui rongga berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui kulit secara difusi dan osmosis.

10.  Sistem Eksresi Nemathelmintes
Ø  Sistem ekskresi pada Nemathelminthes sendiri dilakukan melalui nefridium, yaitu tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata.
Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata
1.   Sistem ekskresi pada ikan
Ø  Alat-alat pengeluaran ikan berupa sepasang ginjal opistonefros yang merupakan tipe ginjal paling primitif. Pada ginjal opistonefros, tubulus bagian anterior telah lenyap, beberapa tubulus bagian tengah berhubungan dengan testis, serta terdapat konsentrasi dan pelipatgandaan tubulus di bagian posterior.
Ø  Mekanisme ekskresi ikan yang hidup di air tawar berbeda dengan ikan yang hidup di air laut.
o   Ikan yang hidup di air tawar à mengekskresi amonia dan aktif menyerap ion anorganik melalui insang serta mengeluarkan urine dalam jumlah besar.
o    Ikan yang hidup di laut à mengekskresikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO) yang memberi bau khas ikan laut, menghasilkan ion-ion lewat insang, serta mengeluarkan urine sedikit.
o   Ginjal ikan air laut tidak memiliki glomerulus. Akibatnya, tidak terjadi ultrafiltrasi di ginjal dan pembentukan urine sepenuhnya oleh sekresi garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan osmosis air. 
2.   Sistem Ekskresi Amphibia (Katak).
Ø  Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang.
Ø  Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang.
Ø  Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter -> kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
Ø  Katak dapat mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan kondisi air di sekitarnya.
Ø  Ketika berada dalam air dengan jangka waktu yang lama à katak mengeluarkan urine dalam volume yang besar. Namun, kandung kemih katak dapat dengan mudah terisi air à Air tersebut dapat diserap oleh dinding kandung kemihnya sebagai cadangan air ketika katak berada di darat untuk waktu yang lama.
3.   Sistem Ekskresi Reptilia.
Ø  Tipe ginjal pada Reptilia adalah metanefros. Pada saat embrio, Reptilia memiliki ginjal tipe pronefros, kemudian pada saat dewasa berubah menjadi mesonefros hingga metanefros.
Ø  Hasil ekskresi pada Reptilia adalah asam urat. Asam urat ini tidak terlalu toksik jika dibandingkan dengan amonia yang dihasilkan oleh Mammalia.
Ø  Asam urat dapat juga diekskresikan tanpa disertai air dalam volume yang besar. Asam urat tersebut dapat diekskresikan dalam bentuk pasta berwarna putih.
Ø  Beberapa jenis Reptilia juga menghasilkan amonia. Misalnya, pada buaya dan kura-kura. Penyu yang hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam yang dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata. Hasil ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung garam.
Ø  Ular, buaya, dan aligator tidak memiliki kandung kemih sehingga asam urat yang dihasilkan ginjalnya keluar bersama feses melalui kloaka.
Ø  Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit.
Ø  Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat.
Ø  Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka).
Ø  Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam.
Ø  Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung).
Ø  Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar